Anggaran Rp420 juta bukan untuk pemeliharaan, tapi pembuatan studio musik dan rekaman

Kepala Disbudpar Kota Tangerang Rizal Ridolloh (BANTEN KITA/Sam)
KOTA TANGERANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang memastikan belum memiliki anggaran untuk pemeliharaan gedung seni budaya atau biasa disebut gedung kesenian, termasuk fasilitas di dalamnya.
Kepala Disbudpar Kota Tangerang Rizal Ridolloh memastikan sejak serahterima gedung dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) ke Disbudpar pada akhir tahun 2022 lalu, pihaknya belum pernah mengajukan anggaran pemeliharaan gedung beserta fasilitasnya.
“Belum. Kan gedungnya mulai aktif dipergunakan akhir tahun 2022. Launching penggunaannya pas acara festival budaya 2022 bulan Desember, setelah covid selesai,” ujar Rizal Ridolloh kepada klikbanten.id, melalui pesan WhatsApp, Senin (6/11/2023).
Meski demikian, Rizal mengakui bahwa pihaknya baru menggarkan dana pada APBD Perubahan tahun 2023 untuk perbaikan toilet yang mengalami kerusakan.
“Yang pasti tahun ini di ABT (APBD Perubahan) ada perbaikan toilet. Insha Allah tahun depan kita anggarkan pemeliharaan lainnya, diantaranya bangku yang rusak,” imbuhnya.
Disinggung terkait adanya anggaran renovasi interior gedung kesenian tahun 2023 yang muncul di laman LPSE Kota Tangerang dengan nilai pagu Rp.424.684.680, Rizal menyebutkan bahwa itu bukan untuk perawatan atau pemeliharaan gedung.
“Kalau yang Rp400 juta itu anggaran untuk pembuatan studio musik dan rekaman, buat para seniman agar bisa menyalurkan bakat dan kreasinya,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gedung Seni Budaya atau biasa disebut Gedung Kesenian Kota Tangerang di kawasan Moderland, Cikokol, Kota Tangerang kini tengah menjadi sorotan.
Itu setelah Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Tangerang Andri S Permana mengeluhkan soal fasilitas gedung yang banyak mengalami masalah. Keluhan Andri disampaikan melalui status WhatsApp-nya, Sabtu (4/11/2023).
Seperti banyaknya kursi lipat penonton yang copot hingga menyebabkan sejumlah pengunjung terjatuh saat menduduki kursi. Kemudian listrik kerap anjlok alias turun, serta AC di ruangan yang tidak terasa dingin.
Dari penelusuran klikbanten.id, gedung yang diharapkan menjadi kebanggan masyarakat, khususnya pelaku seni dan budaya di Kota Tangerang tersebut telah menghabiskan total dana dari APBD Kota Tangerang yang cukup fantastis, yakni Rp.14.558.754.680.
Adapun total anggaran dimaksud berasal dari 3 jenis kegiatan dan tahun anggaran yang berbeda. Dilihat dari laman www.lpse.tangerangkota.go.id, pembangunan gedung tersebut dilaksanakan secara 2 tahap.
Serta satu kegiatan berupa renovasi interior gedung. Yakni pembangunan tahap 1 Tahun Anggaran 2018 senilai Rp.7.231.570.000. Kemudian pembangunan tahap 2 Tahun Anggaran 2019 senilai Rp.6.902.500.000. Serta kegiatan renovasi interior gedung Tahun Anggaran 2023 Rp.424.684.680. (dra/red)