Personel angkatan udara kami yang tak kenal takut mengirimkan bantuan medis ke Gaza
Seorang awak angkatan udara Yordania memuat pasokan medis ke dalam pesawat kargo militer yang kemudian menerbangkan kiriman tersebut ke rumah sakit lapangan di Gaza pada Minggu malam. (X: @KingAbdullahII)
AMMAN – Angkatan Udara (AU) Kerajaan Yordania menjatuhkan bantuan medis ke Gaza pada hari Senin (6/11/2023). Kabar tersebut disampaikan oleh Raja Amman Abdullah II.
“Personel angkatan udara kami yang tak kenal takut mengirimkan bantuan medis darurat ke rumah sakit lapangan Yordania di Gaza pada tengah malam,” tulisnya di platform media sosial X, seperti dilansir dari newarab.com, Senin (6/11/2023).
“Ini adalah tugas kami untuk membantu saudara-saudari kami yang terluka dalam perang di Gaza. Kami akan selalu ada untuk saudara-saudara kami di Palestina,” tambahnya.
Hal ini terjadi setelah pemadaman telekomunikasi terjadi pada hari Minggu untuk ketiga kalinya sejak perang dimulai.
“Sebuah pesawat angkatan udara kerajaan menjatuhkan bantuan medis darurat dengan menggunakan parasut ke rumah sakit lapangan Yordania di Gaza yang persediaannya hampir habis karena penundaan pengiriman bantuan melalui penyeberangan Rafah,” demikian kantor berita negara Yordania Petra melaporkan, mengutip sumber militer di Komando Umum Angkatan Bersenjata Yordania.
Dikutip dari arabnews.com, pekan lalu, Yordania memanggil kembali duta besarnya untuk Israel dan mengatakan kepada duta besar Israel untuk menjauh sebagai protes atas pemboman Israel di Gaza, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut telah menewaskan orang-orang tak berdosa dan menyebabkan bencana kemanusiaan.
Pertempuran berkobar di Gaza pada hari Minggu untuk hari ke-30 sejak militan Hamas menyerbu perbatasan Israel dan, menurut para pejabat Israel, menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik lebih dari 240 lainnya.
Sejak itu, Israel tanpa henti membombardir Jalur Gaza dan mengirimkan pasukan darat, dan kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan 9.770 orang telah terbunuh, sekitar dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pada hari Minggu bahwa militer telah mengepung Kota Gaza di utara jalur tersebut, yang secara efektif membagi wilayah Palestina menjadi dua. “Sekarang ada Gaza selatan dan Gaza utara,” katanya. (nab/arn/red)