Menteri Spanyol Ini Ajak Pemimpin Dunia Jatuhkan Sanksi ke Israel

Sebut Netanyahu sebagai penjahat perang

Ione Belarra, seorang politisi sayap kiri Spanyol, adalah satu dari sedikit menteri Eropa yang secara terbuka mengkritik Israel dalam beberapa pekan terakhir atas serangan gencarnya di Gaza [File: Fernando Alvarado/EPA-EFE]

MADRID – Menteri Hak Hak Sosial Spanyol Ione Belarra, meminta komunitas internasional untuk memberikan sanksi kepada Israel, yang dituduhnya melakukan ‘genosida terencana’ terhadap warga Palestina di Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Belarra yang juga pemimpin partai sayap kiri Podemos, juga mengecam para pemimpin dunia karena standar ganda.

“Meskipun pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina dikecam, namun terdapat keheningan yang memekakkan telinga terhadap para korban pemboman Israel,” kata Bellara, dikutip dari Al Jeera, Rabu (8/11/2023).

Menurutnya, Negara Israel harus mengakhiri rencana genosida terhadap rakyat Palestina yang saat ini dilanda kepanikan akibat serangan zionis Israel.

“Mengapa kita bisa memberikan pelajaran tentang hak asasi manusia dalam konflik lain dan tidak di sini ketika dunia menyaksikannya dengan ketakutan? Kematian ribuan anak, para ibu-ibu berteriak putus asa karena menyaksikan pembunuhan anak-anaknya,” tegasnya.

“Ada keheningan yang memekakkan telinga di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang apa yang saya ketahui dengan baik, yaitu Uni Eropa,” ucapnya.

Tampaknya, kata dia, kemunafikan yang ditunjukkan Komisi Eropa tidak dapat diterima. Spanyol dan negara-negara lain harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai protes atas serangan mereka terhadap Gaza.

Pada tanggal 7 Oktober, kelompok Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, menewaskan lebih dari 1.000 warga Israel dan menawan ratusan orang.

Dengan tujuan menghancurkan Hamas, Israel mulai membombardir Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, menewaskan lebih dari 10.000 orang, termasuk banyak anak-anak.

Warga Spanyol terjebak pada kedua sisi krisis ini. Surat kabar El Pais, mengutip sumber diplomatik, melaporkan bahwa warga negara Spanyol Ivan Illarramendi, yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober, telah meninggal. Dia tinggal di kibbutz.

Spanyol juga merupakan salah satu negara Barat yang berupaya mengevakuasi sebagian warganya dari Gaza. Eropa ‘kehilangan kesempatan’ untuk mengambil tindakan segera setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari tahun lalu.

Uni Eropa dengan cepat memberikan sanksi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pembantunya. Belarra menyarankan UE mencerminkan tindakan cepatnya dalam kasus melawan Israel.

“Mereka bereaksi (atas perang Rusia-Ukraina). Kami kehilangan kesempatan. Saat ini, kita bisa melakukan banyak hal. Termasuk sanksi ekonomi terhadap Perdana Menteri Israel Netanyahu,” tukasnya.

Seret ke Pengadilan Kriminal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *