Bellara bahkan menggambarkan Netanyahu sebagai “penjahat perang”, termasuk lingkaran politiknya.
“Politisi (Israel) yang bertanggung jawab untuk menekan tombol (perang) harus dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional dan diadili karena menyetujui kampanye pengeboman yang menargetkan penduduk sipil. Pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok”, katanya.
Bellara bahkan menuntut negaranya, Spanyol dan negara lain untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
“Saya pikir ini akan mengirimkan pesan politik yang tepat yaitu kami tidak ingin ada hubungannya dengan penjahat perang seperti pemimpin ini (Netanyahu),” katanya.
“Kita harus bertindak dan kita harus lebih tegas meskipun faktanya (Israel) sangat kuat dan mempunyai teman-teman yang kuat,” imbuhnya.
Podemos, yang merupakan partai Bellara adalah mitra junior dalam pemerintahan koalisi sayap kiri Spanyol, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sosialis Pedro Sánchez.
Spanyol menuntut pembebasan lebih dari 200 sandera yang disandera selama serangan Hamas dan menyerukan gencatan senjata.
Mereka juga menyerukan bantuan kemanusiaan untuk disalurkan ke Gaza, di mana pangan semakin langka dan layanan kesehatan serta air berada di ambang kehancuran.
José Manuel Albares, Menteri Luar Negeri Spanyol, mengatakan kepada televisi Spanyol RTVE pada hari Rabu bahwa Madrid akan menggandakan bantuan untuk penduduk sipil di Gaza menjadi 43 juta dollar.
Perang ini telah mempolarisasi partai-partai politik di seluruh Eropa, dan menyebabkan ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di seluruh benua untuk menuntut gencatan senjata.
Serangkaian unjuk rasa pro-Palestina telah berlangsung di Madrid, Barcelona, dan kota-kota Spanyol lainnya dalam beberapa pekan terakhir tanpa batasan resmi apa pun. (ajz/red)