Saya yakin mereka itu bagian dari kelompok Islamophobia
Gambar ilustrasi/ kolase cyber torture. (KLIKBANTEN)
CALIFORNIA – Seorang masiswa diaspora asal Indonesia yang tinggal di California, Amerika Serikat mengaku menjadi korban cyber torture atau penyiksaan siber oleh sekelompok hacker.
Okky, 31, yang merupakan mahasiswa Calpoly Ponoma University California ini mengaku mulai menjadi korban cyber torture oleh sekelompok hacker yang terafiliasi dengan kelompok islamophobia, sejak September 2019.
Pengakuan tersebut disampaikan Okky kepada klikbanten.id melalui pesan WhatsApp, Kamis (9/11/2023).
Okky mengaku penyerangan dengan pola cyber torture yang dia alami itu bermula pada September 2019, ketika ia usai berselancar di dunia maya.
“Saat itu pada malam hari, mereka tiba-tiba menyerang pikiran saya secara sporadis. Mereka menginterogasi pikiran saya melalui gelombang micro ini,” tutur Okky.
Selanjutnya, pada akhir Oktober 2019, Okky mengaku diserang kembali oleh hacker tersebut. Awal mulanya, Okky hanya diinterogasi oleh mereka. Serangan-serangan itu sempat mereda di awal tahun 2020.
Namun, lanjut Okky, serangan kembali muncul setelah seorang temannya di California bernama ‘Spencer Simms’ diduga dibunuh oleh kelompok hacker tersebut lantaran kerap membeberkan kejahatan para hacker tersebut.
“Semenjak awal tahun 2020 mereka tidak datang mengganggu saya. Tetapi mereka menyerang saya kembali setelah setelah temen saya Spencer Simms asal Amerika dibunuh pada bulan September 2020 gara gara postingan dia di facebook tentang kejahatan hacker-hacker ini,” tuturnya.