3 Rumah Sakit Gaza Dibom, 22 Warga Tewas Akibat Serangan Israel

Israel kini melancarkan perang terhadap rumah sakit di Kota Gaza

Rumah Sakit Al-Shifa adalah fasilitas medis terbesar di Gaza [File: Doaa Rouqa/Reuters]

JALUR GAZA – Serangan udara Israel menghantam tiga rumah sakit dan sebuah sekolah di Gaza pada hari Jumat (10/11/2023), menewaskan sedikitnya 22 orang.

Pertempuran darat sedang berlangsung di rumah sakit lain, kata para pejabat Palestina, ketika pasukan Israel menyerang Hamas di Gaza. jantung daerah kantong.

Para pejabat mengatakan rudal yang mendarat di halaman rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, pada dini hari, merusak Rumah Sakit Indonesia dan dilaporkan membakar Rumah Sakit Kanker Anak Nasser Rantissi.

Rumah sakit tersebut berada di bagian utara Gaza, dimana Israel mengatakan militan Hamas yang menyerangnya bulan lalu terkonsentrasi, dan penuh dengan pengungsi serta pasien dan dokter.

Israel mengatakan Hamas menggunakan mereka sebagai tameng manusia, namun kelompok ini membantahnya.

Tank-tank Israel, yang telah bergerak maju melalui Gaza utara selama hampir dua minggu, telah mengambil posisi di sekitar Nasser Rantissi, rumah sakit Anak-anak dan Mata serta rumah sakit Al-Quds, kata staf medis sebelumnya, sehingga meningkatkan kewaspadaan.

“Israel kini melancarkan perang terhadap rumah sakit di Kota Gaza,” kata Mohammad Abu Selmeyah, Direktur Rumah Sakit Shifa kepada Reuters, Jumat (10/11/2023).

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan Israel telah mengebom gedung rumah sakit Shifa sebanyak lima kali.

“Seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan dini hari itu,” katanya melalui telepon. Video yang diverifikasi Reuters menunjukkan adegan panik dan orang-orang berlumuran darah.

Selmeyah kemudian mengatakan bahwa sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan Israel di sekolah Al-Buraq di Kota Gaza, tempat orang-orang yang rumahnya hancur berlindung.

Palang Merah Palestina mengatakan pasukan Israel menembaki rumah sakit Al-Quds, dan terjadi bentrokan sengit, dengan satu orang tewas dan 28 luka-luka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Israel tidak segera mengomentari laporan tersebut. Dikatakan bahwa mereka tidak mengarahkan serangannya pada warga sipil dan mencoba melindungi mereka, namun militan Hamas menyembunyikan pusat komando dan terowongan di bawah Shifa dan rumah sakit lainnya.

“Sementara dunia melihat lingkungan yang memiliki sekolah, rumah sakit, kelompok pramuka, taman bermain anak-anak dan masjid, Hamas melihat peluang untuk mengeksploitasinya,” kata militer Israel. Hamas mengatakan pernyataan tersebut tidak benar.

Ketika para pejabat Palestina melaporkan lebih dari 10.000 orang tewas, Israel semakin mendapat seruan untuk menahan diri dalam perang yang telah berlangsung selama sebulan melawan Hamas, namun mengatakan bahwa para militan, yang serangannya pada 7 Oktober membuat seluruh warga Israel khawatir akan nyawa mereka, akan mengeksploitasi gencatan senjata.

Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 15.000 “sasaran teror” di Jalur Gaza dan menemukan 6.000 senjata sejak awal perang.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka masih menembakkan roket dan peluru ke Israel dan melawan pasukan di Gaza.

Sirene dibunyikan di Tel Aviv dan sekitarnya untuk memperingatkan masyarakat akan tembakan roket Hamas. Petugas medis melaporkan dua wanita di Tel Aviv menderita luka pecahan peluru akibat salvo. (red)

SUMBER: REUTERS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *