Menlu Iran: Perluasan Perang di Gaza Tak Dapat Dihindari

Karena meningkatnya intensitas perang terhadap warga sipil Gaza, perluasan cakupan perang menjadi tidak bisa dihindari

Hossein Amirabdollahian melontarkan komentar tersebut dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Qatar [File: Mohamed Azakir/Reuters]

TEHERAN – Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan, perluasan cakupan perang di Gaza “tidak dapat dihindari” karena meningkatnya agresi Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, Jumat (10/11/2023), Hossein Amirabdollahian membuat pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani. Demikian laporan Press TV Iran pada hari Jumat (10/11/2023).

“Karena meningkatnya intensitas perang terhadap warga sipil Gaza, perluasan cakupan perang menjadi tidak bisa dihindari,” kata Amirabdollahian.

Tidak jelas apa yang dia maksud dengan “perluasan konflik yang tidak dapat dihindari”.

Secara terpisah, Amirabdollahian mengatakan di akun X-nya pada hari Kamis: “Waktu hampir habis untuk melanjutkan kejahatan Tel Aviv.”

“Satu-satunya keuntungan dari Netanyahu adalah dia membuat fondasi rezim Israel palsu semakin goyah dan menunjukkan wajah kriminal, kekerasan, dan agresif rezim Zionis dalam pembantaian perempuan dan anak-anak di Gaza,” tambahnya.

“Tidak diragukan lagi, masa depan adalah milik Palestina,” tulis Amirabdollahian.

Ketegangan regional dan bentrokan lintas batas semakin meningkat sejak Hamas, kelompok yang didukung Iran yang menguasai Gaza, menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang Israel di wilayah kantong tersebut.

Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon, yang bersekutu dengan Hamas, saling bertukar serangan. Lebih dari 60 pejuang Hizbullah dan 10 warga sipil tewas, kata pejabat keamanan Lebanon. Kekerasan tersebut juga telah menewaskan sedikitnya tujuh tentara Israel dan satu warga sipil.

Amerika Serikat dan pasukan koalisi telah diserang setidaknya 40 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran ketika ketegangan meningkat akibat pemboman Israel. Empat puluh lima tentara AS terluka.

Gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman juga telah melancarkan serangan rudal dan drone berulang kali terhadap Israel sejak 7 Oktober, yang semuanya berhasil ditembak jatuh atau gagal.

Dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai unjuk kekuatan terhadap saingan regionalnya, dan khususnya Iran, AS mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di Timur Tengah. (red)

SUMBER: AL JAZEERA DAN KANTOR BERITA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *