Jokowi Temui Biden di AS, Bahas Masalah Palestina?

Sebagai presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya yang kedua dan terakhir pada tahun depan, Jokowi kemungkinan besar akan memikirkan cara untuk mengamankan warisannya dan menopang proyek-proyek yang sudah berjalan, seperti rencana untuk merelokasi 1,5 juta dari 11 juta penduduk Jakarta ke Kalimantan Timur di bawah proyek ibu kota baru yang diperkirakan menelan biaya sekitar 32 miliar USD.

Umar menambahkan bahwa Jokowi mungkin juga akan membahas keanggotaan Indonesia dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang mungkin akan membuatnya lebih menarik bagi investor mengingat komitmen organisasi tersebut terhadap praktik terbaik, karena negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini berupaya untuk memikat lebih banyak investor AS. pengusaha.

“Beliau juga mungkin akan membahas peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat menjadi ‘kemitraan strategis yang komprehensif’,” kata Umar.

Menurut Gedung Putih, tema APEC tahun ini adalah “Menciptakan Masa Depan yang Tangguh dan Berkelanjutan untuk Semua” dengan tujuan membangun kawasan “yang saling terhubung, inovatif dan inklusif” dan memajukan “agenda kebijakan ekonomi yang bebas, adil dan terbuka yang menguntungkan pekerja, dunia usaha, dan keluarga Amerika”.

APEC didirikan pada tahun 1989 dan mempunyai 21 anggota termasuk Indonesia, Australia, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Vietnam, beranggotakan hampir 3 miliar orang dan menyumbang 62 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dunia, dan mengendalikan hampir semua negara di dunia. setengah dari seluruh perdagangan global.

Indonesia sendiri juga merupakan negara berkembang yang diperkirakan akan masuk dalam lima besar negara dengan perekonomian global pada pertengahan abad ini.

Yohanes Sulaiman, dosen hubungan internasional di Universitas Jenderal Achmad Yani di Bandung, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa meskipun Jokowi mungkin menyebut Palestina, hal itu tidak akan menjadi topik pembicaraan utama.

AS telah mendukung Israel sejak Hamas melancarkan gelombang serangan mendadak pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan menawan 200 orang lagi.

Setelah serangan itu, Israel menyatakan perang terhadap Hamas dan menjadikan Gaza, rumah bagi sekitar 2,3 juta orang, dengan pemboman tanpa henti. Lebih dari 11.000 orang telah terbunuh.

“Saya pikir dia akan fokus pada perekonomian dan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat secara lebih luas. Dia bukan tipe pemimpin yang mau terlibat dengan Amerika. Dia ingin memastikan hubungan dengan Amerika berjalan lancar,” katanya.

“Beliau akan fokus pada apa yang dapat diperoleh Indonesia dari kunjungan tersebut dan tidak menghabiskan terlalu banyak waktu pada isu-isu lain. Ini akan menjadi pertemuan transaksional.”

Surat terbuka untuk Jokowi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *