Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan

Presiden Joe Biden dan Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan di Ruang Oval Gedung Putih [Andrew Harnik/AP Photo]
WASHINGTON DC – Presiden Indonesia Joko Widodo telah mendesak Presiden AS Joe Biden untuk berbuat lebih banyak guna mengakhiri “kekejaman” di Gaza dan membantu mewujudkan gencatan senjata.
Pembicaraan kedua pemimpin pada hari Senin (13/11/2023) dibayangi oleh perang Israel-Hamas yang telah berlangsung selama sebulan, di mana Amerika Serikat memberikan dukungan penuh kepada Israel.
Jokowi, menghadiri pertemuan puncak bersama para pemimpin Arab dan Muslim di Riyadh pada akhir pekan yang mengutuk Israel dan menyerukan gencatan senjata.
Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan telah menyaksikan protes besar-besaran yang mendukung Palestina serta boikot terhadap bisnis yang dianggap terkait dengan Israel.
“Indonesia meminta AS berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza,” kata Jokowi di Ruang Oval saat kedua presiden bertemu di Gedung Putih di depan kobaran api, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (14/11/2023).
“Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan,” tambah Jokowi dalam kesempatan tersebut.
Para pejabat AS mengatakan Biden ingin Indonesia memainkan peran yang lebih besar di Timur Tengah, yang tidak hanya mencakup masalah gencatan senjata tetapi juga tujuan jangka panjang seperti solusi dua negara setelah perang dan membangun kembali Gaza.
Meskipun Washington telah memberikan dukungan penuhnya kepada Israel, baru-baru ini Washington mulai menyerukan lebih banyak pengendalian diri dan jeda dalam pertempuran yang memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan atau pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas.
Diketahui pertempuran meletus pada 7 Oktober setelah kelompok bersenjata Hamas, yang menguasai Gaza, melancarkan serangan mendadak terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan lebih dari 200 orang.
Sebagai tanggapan, Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza dan terus membombardir Jalur Gaza sejak saat itu, menewaskan sedikitnya 11.000 warga Palestina. (red)
SUMBER: AL JAZEERA