
Serangan udara Zionis Israel mengancurkan sejumlah bangunan di Jalur Gaza. (Foto/WAFA)
RAMALLAH – Kementerian Kesehatan Palestina menyebut serangan brutal Zionis Israel ke Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober mengakibatkan 11.451 warga Palestina di Gaza terbunuh, serta melukai 31.700 lainnya.
Dikutip dari WAFA (Kantor Berita Palestina) Selasa (14/11/2023), dikatakan bahwa untuk hari ketiga berturut-turut, Kementerian Kesehatan Palestina menghadapi kesulitan dalam memperbarui angka korban akibat terputusnya layanan dan komunikasi di rumah sakit di Gaza utara.
Menurut Kementerian, 11,255 orang tewas di Jalur Gaza, termasuk 4,630 anak-anak, 3,130 wanita, dan 682 orang lanjut usia, sementara 29,000 orang terluka, dan 3,250 orang hilang dan diyakini tewas di bawah reruntuhan, termasuk 1,700 anak-anak.
Sementara di Tepi Barat 196 orang tewas dan 2.700 orang terluka.
Sebelumnya, dilaporkan Al Jazeera, pada hari Minggu (12/11/2023), kantor media pemerintah di Gaza memperbarui angka korban setelah jeda dua hari.
Hal ini menambah jumlah korban tewas menjadi 11.100, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan perempuan. Pembaruan resmi terakhir datang pada 10 November pukul 14.00 (12.00 GMT).
“Karena penargetan rumah sakit dan pencegahan masuknya jenazah atau korban luka, Kementerian Kesehatan pada hari Sabtu (11/11/2023) tidak dapat mengeluarkan statistik akurat mengenai jumlah korban tewas dan cedera selama beberapa jam terakhir,” demikian kantor media Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Kesehatan di Gaza telah memberikan informasi terkini setiap hari sejak perang dimulai menyusul serangan mendadak Hamas di Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Pekan lalu, Barbara Leaf, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat, mengatakan kepada panel DPR bahwa jumlah korban tewas di Gaza -yang berpenduduk 2,3 juta orang – kemungkinan “lebih tinggi dari yang disebutkan”.
Badan bantuan PBB mengkonfirmasi dalam pembaruan terbarunya pada hari Sabtu (11/11/2023) bahwa gangguan komunikasi telah menghalangi masuknya angka baru.
Hampir 3.000 warga Palestina masih hilang dan mungkin terjebak atau mati di bawah reruntuhan, sementara 27.490 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka, kata Kementerian Kesehatan pada hari Jumat. (red)
SUMBER: WAFA/ AL JAZEERA