Derita Warga Gaza, Terpaksa Makan Bawang dan Terong Mentah

Menurut PBB, tidak ada toko roti di Jalur Gaza utara yang aktif sejak 7 November karena kekurangan bahan bakar, air dan tepung terigu serta kerusakan struktural. Sebanyak 11 toko roti di Jalur Gaza hancur total, sementara lainnya tidak dapat beroperasi karena kekurangan tepung, bahan bakar, dan listrik.

“Ada indikasi mekanisme penanggulangan yang negatif akibat kelangkaan pangan, termasuk melewatkan atau mengurangi waktu makan dan menggunakan metode yang tidak aman dan tidak sehat untuk membuat api,” demikian laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada hari Rabu (15/11/2023) lalu.

OCHA menyebut, banyak orang-orang di Gaza dilaporkan beralih ke pola makan yang tidak lazim, seperti mengonsumsi kombinasi bawang mentah dan terong mentah.

Sejak Israel memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, konvoi bantuan hampir tidak dapat masuk, yang berarti mereka hanya dapat menyediakan “setetes air di lautan” dari apa yang dibutuhkan oleh 2,3 juta orang di wilayah tersebut, kata badan-badan kemanusiaan.

Sembilan puluh satu truk yang membawa bantuan masuk dari Mesir pada 14 November, sehingga jumlah truk yang memasuki Gaza sejak 21 Oktober hanya 1.187 truk. Sebelum perang dimulai, rata-rata 500 truk memasuki Jalur Gaza setiap hari.

Warga Palestina membawa bantuan yang jatuh dari truk, di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah di Jalur Gaza selatan, 2 November 2023 [Ibraheem Abu Mustafa/Reuters]

Meskipun jumlah bahan bakar yang diperbolehkan masuk pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober terbatas, pihak berwenang Israel mengatakan bahan bakar tersebut akan digunakan secara eksklusif untuk truk yang mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke tempat penampungan, klinik dan penerima manfaat lainnya.

Penggunaan lainnya, misalnya untuk pengoperasian generator di rumah sakit atau fasilitas air dan sanitasi, dilarang.

Selain itu, pengiriman bantuan ke wilayah utara menjadi mustahil karena sebagian besar akses telah terputus.

Persediaan makanan yang terbatas didistribusikan terutama kepada para pengungsi dan keluarga angkat di Jalur Gaza bagian selatan, dengan hanya tepung yang disediakan untuk toko roti di Jalur selatan, sementara pengangkutan makanan apa pun ke Kota Gaza dan bagian utaranya tidak diizinkan oleh Israel.

Perang kelaparan…..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *