Total 71 Jurnalis Terbunuh dalam Serangan Israel ke Gaza

Seorang pria memeluk jenazah jurnalis yang tewas dalam serangan Israel ke Gaza. (GAMBAR ANADOLU AGENCY)

GAZA – Tentara Israel membunuh 71 jurnalis sejak mereka memulai agresi ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Korban terbaru dalam serangan Israel adalah jurnalis foto satelit Al-Aqsa, Abdullah Darwish,” sebut kantor berita Palestina WAFA, tanpa memberikan rincian tentang penyebab kematiannya, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (1/12/2023).

Dengan kematian terbaru ini, jumlah total jurnalis yang terbunuh di Gaza meningkat menjadi 71 orang.

“Tujuan dari pembunuhan jurnalis dan awak media Palestina oleh pendudukan Israel adalah untuk mengaburkan kebenaran,” sebut kantor berita pemerintah Gaza, sambil menambahkan bahwa ini adalah upaya untuk meneror jurnalis untuk mencegah mereka menjalankan tugas mereka dan memblokir narasi Palestina.

Setidaknya 32 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade dalam waktu tiga jam setelah jeda kemanusiaan berakhir pada Jumat pagi, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Jumat.

Gencatan Senjata antara Hamas dan Israel, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat (1/12/2023) pagi.

Tanda tanda Genosida

Di sisi lain, Pejuang Hamas, sebelumnya meminta media untuk meningkatkan kehadiran mereka di Jalur Gaza dan melihat tingkat kehancuran yang disebabkan oleh Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

“Kami menyerukan kepada jurnalis dan lembaga media internasional untuk mengintensifkan kehadiran mereka di Jalur Gaza untuk melihat sejauh mana kehancuran dan tanda-tanda genosida yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) dan tentara Nazi terhadap anak-anak, warga sipil yang tidak berdaya, dan seluruh infrastruktur,” kata pernyataan Hamas.

Pernyataan Hamas mengacu pada penemuan puluhan jenazah warga sipil Palestina di bawah reruntuhan di daerah Sabra dan daerah lain di Kota Gaza serta besarnya kerusakan yang terjadi pada Universitas Islam, yang merupakan salah satu lembaga ilmiah terpenting.

Kelompok Perjuangan Palestina itu mengatakan kehancuran di Gaza menunjukkan kengerian yang dialami masyarakat Gaza dalam perang genosida, yang tujuan serangan itu adalah untuk mendorong mereka ke pengasingan. (ada/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *