
Sejumah tentara Zionis Israel menggiring wanita asal Gaza, Palestina menuju tahanan. (Foto: Addameer)
JALUR GAZA – Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) telah mengungkapkan bahwa tahanan wanita Palestina dari Jalur Gaza, khususnya mereka yang ditangkap sejak 7 Oktober, menghadapi kondisi yang tidak manusiawi di penjara-penjara Israel.
Dilansir kantor berita Palestina WAFA, pada Minggu (17/12/2023), pengacara Otoritas menyebutkan, wanita Palestina yang dipenjara dari Gaza mengalami penyiksaan dan pelecehan sejak pertama kali ditangkap, termasuk pemukulan, penghinaan, penggeledahan, kurungan isolasi, dan perampasan hak-hak dasar.
Semua tahanan wanita dari Gaza menjalani perlakuan yang merendahkan martabat, termasuk penyitaan pakaian mereka yang diganti dengan pakaian musim panas. Mereka juga menghadapi serangan fisik, hinaan, dan pelecehan verbal yang tiada henti.
Sebuah insiden mengejutkan melibatkan seorang wanita lanjut usia, berusia 80 tahun, dari Gaza yang tiba di penjara Israel di Damon, meski berjalan dengan tongkat; dia dibawa ke penjara tanpa jilbab, dengan wajah berlumuran darah, kata pihak berwenang.
Dalam kisah memilukan lainnya, seorang ibu asal Gaza, yang ditahan saat dia menemani keempat anaknya yang masih kecil, terpaksa menyerahkan mereka kepada seorang pria tak dikenal sebelum dibawa pergi oleh tentara Israel, karena tidak yakin dengan nasib anak-anaknya.
Otoritas penjara menekankan bahwa kesaksian yang terdokumentasi hanya mewakili sebagian kecil dari kenyataan, karena otoritas penjara sengaja mengisolasi tahanan Gaza dari orang lain dan dunia luar, sehingga memungkinkan mereka untuk melanjutkan pelanggaran mereka tanpa pengawasan. (wfa/red)