Antisipasi Banjir, DPRD Kota Tangerang Jemput Bola ke Kementerian PUPR

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal. (Foto: Istimewa)

KOTA TANGERANG – Jelang pergantian tahun biasanya dilanda hujan yang tidak menentu dan dapat menyebabkan banjir. Di Kota Tangerang sendiri masih ada beberapa daerah yang terdampak luapan kiriman air yang menyebabkan banjir.

Apalagi persoalan banjir Kota Tangerang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang belum juga tuntas.

Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal sejak lama kusak-kusuk melakukan audiensi ke DPUPR Kota Tangerang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Kementerian PUPR.

Tasril ingin menyelamatkan warga yang tinggal di tiga kecamatan yakni Kecamatan Karang Tengah, Ciledug dan Larangan dari ancaman banjir.

Kepada wartawan, Kamis (28/12/2023), Tasril mengatakan, diperlukan penanganan serius agar persoalan banjir dapat terselesaikan. Ia menilai, hal ini tak saja menjadi tanggung jawab pemerintah daerah semata, namun perlu ada sinergi yang baik antara pusat dan daerah.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang ini meminta pemerintah pusat untuk lebih serius dalam membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan banjir serta melakukan mitigasi dan rencana yang terukur dalam penanganannya.

Pasalnya pengerjaan yang tidak terencana dengan baik serta perhatian pemerintah pusat yang masih setengah-setengah dalam membantu, menjadi hal utama yang menyebabkan hal ini tidak kunjung terselesaikan.

“Jangan-jangan dananya habis buat IKN,” ujar Tasril Jamal, berseloroh.

Tasril Jamal bersama Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Sumarti. (Foto: Istimewa)

Tasril Jamal dalam kunjungannya ke BBWS Ciliwung Cisadane, Rabu (27/12/2023), menyampaikan salah satu masalah yang juga belum selesai, menyebabkan sejumlah persoalan. Yaitu, perihal beton-beton tanggul paku bumi yang masih banyak tersisa, yang hingga kini belum juga diangkat.

“Masih ada banyak dan belum dibawa kembali ke BBWS, ini semua kan tidak bisa dipindahkan oleh manusia, harus menggunakan alat berat,” katanya.

Ironisnya, lanjut Tasril, tumpukan paku beton tanggul paku bumi ini tak hanya menjadi penyebab banjir namun juga menjadi tempat sarang ular, dan sudah memakan korban.

“Anehnya sudah sering saya melaporkan untuk dipindahkan, tidak pernah digubris. Apakah perlu saya melaporkan ke Pak Menteri , sepele ini?,” tegas Ketua Fraksi PKB tersebut.

Ketua IKM Kota Tangerang itu juga menyampaikan pembangunan yang ada di sekitar kali angke yang ditengarai tidak mengindahkan garis sempadan sungai (GSS), dikhawatirkan akan memperparah kondisi ini.

“Apa lagi sekarang ini ada pembangunan MetLand yang hampir menutup seluruh kantung-kantung air yang ada di Kelurahan Pondok Bahar. Jika pemerintah tidak cermat melihat ini, bukan tidak mungkin dalam 5 hingga 10 tahun ke depan Pondok Bahar akan tenggelam, karena daerah rawa ini sudah habis dibangun gedung-gedung,” tandasnya. (ril/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *