PBB Sebut Lebih dari Setengah Juta Warga Palestina Melarikan Diri

Tim pertahanan sipil dan warga melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi sebuah bangunan yang runtuh setelah serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah [Ali Jadallah/Anadolu Agency]

GAZA, KLIKBANTEN.ID – Badan perdamaian dunia PBB mengatakan setidaknya lebih dari setengah juta warga Gaza, Palestina mengungsi dalam beberapa hari terakhir.

Pasukan Israel telah melancarkan serangan brutalnya di wilayah Gaza utara dan selatan. Akibat meningkatnya operasi militer Israel tersebut sebanyak setengah juta orang harus melarikan diri dan mengungsi.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq, seperti dilansir Al-Jazeera mengatakan, perintah evakuasi di wilayah utara sejauh ini telah membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi.

Menurut laporan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), di kota Rafah di Gaza selatan, di mana operasi darat tentara Israel yang banyak dikritik sedang berlangsung, diperkirakan 450.000 warga Palestina telah diusir dari kota tersebut selama seminggu terakhir.

Lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan di kota paling selatan Rafah, setelah mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka di bagian lain Gaza yang menjadi sasaran pemboman intensif Israel sejak Oktober.

Seperti dilaporkan media Al-Jazeera, Sekjen PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya terkejut dengan meningkatnya aktivitas militer Israel di Rafah. Guterres juga mengatakan dan menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.

“Warga sipil harus dihormati dan dilindungi setiap saat, di Rafah dan di tempat lain di Gaza. Bagi masyarakat di Gaza, saat ini tidak ada tempat yang aman,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Antonio Guterres, seperti dikutip dari Al-Jazera, Kamis, (16/5/2024).

Pengusiran paksa warga Palestina telah mempersulit pekerja bantuan kemanusiaan untuk mendistribusikan pasokan bantuan yang semakin berkurang kepada keluarga-keluarga yang menghadapi tingkat kelaparan yang sangat besar di kamp-kamp tenda darurat.

Pasukan Israel terus melarang masuknya pasokan kemanusiaan melalui perbatasan Rafah dengan Mesir setelah pasukan Israel merebut wilayah Palestina pada 7 Mei.

Bantuan dalam jumlah kecil digunakan untuk memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan sejak 7 Oktober.

(ajz/bas/red/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *