
Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi. (Foto: Ist)
TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – Pengamat politik menyoroti tingkah laku bakal calon Bupati Tangerang dalam proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang digelar DPW Partai Nasdem Provinsi Banten, di Hotel Aston Anyer, Rabu (15/5/2024) lalu.
Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi mengatakan, bahwa Mad Romli tidak memiliki etika politik. Ketika, tiba-tiba menghilang dalam acara pemaparan visi-misi yang digelar oleh DPW Nasdem Banten, di Hotel Aston, Anyer, Serang, Provinsi Banten.
Ibnu juga menduga, menghilangnya Mad Romli dalam acara pemaparan visi-misi, karena memang yang bersangkutan tidak siap dengan kapasitas dan kapabilitas dirinya sendiri.
“Ada kemungkinan Mad Romli memang tidak siap dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Beliau mungkin diduga tidak punya kapasitas dan kapabilitas diri. Selain itu, Mad Romli terlihat memiliki integritas yang rendah, serta tidak punya etika dan komitmen politik,” tegas Ibnu Jandi kepada awak media, Jumat (16/5/2024).
Menurut Ibnu Jandi, dengan tidak hadirnya Mad Romli dalam acara pemaparan visi-misi yang diselenggarakan DPW Nasdem Banten, menunjukan suatu fakta yang sulit terbantahkan. Yaitu, bukti ketidakmampuan Mad Romli dalam memimpin suatu wilayah atau daerah, khusunya Kabupaten Tangerang.
“Bukti, memang tidak punya kemampuan dalam memimpin wilayah atau daerah. Jadi, tidak kosisten terhadap apa yang ingin dicita-citakannya. Karena, tidak punya konsep bagaimana membangun dan mengatasi masalah di Kab Tangerang,” tandasnya.
Kata Jandi, untuk menjadi seorang kepala daerah, khusunya Kabupaten Tangerang, harus pandai dalam membangun diplomasi politik. Tentunya, dengan berbicara. Tidak hanya mengandalkan uang, tentunya bisa rusak Kabupaten Tangerang, apabila sesuatu selalu diukur dengan uang.
“Jadi calon kepala daerah harus pandai dalam membangun diplomasi politik, dan bukan karena uang. Karena, bisa rusak Kabupaten Tangerang,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang Mad Romli dan Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Tangerang, Muhammad Amud hingga saat ini belum mau memberikan komentar apapun saat dikonfirmasi media.
Terancam Dicoret
Bakal calon Bupati Tangerang 2024-2029 ini pun, terancam dicoret oleh Nasdem, karena tidak mengikuti sesi pemaparan visi-misi di acara penjaringan bacakada DPW Nasdem Banten, Rabu (15/5) lalu.
Ketua Tim Penjaringan, DPW Nasdem Banten, Furtasan Ali Yusuf mengatakan, bakal calon bupati/wakil bupati yang mendaftar kepada Pasrtai Nasdem, dan tidak mengikuti tahapan-tahapan penjaringan, yaitu pemaparan visi-misi, terancam tidak mendapatkan rekom dari partai Nasdem. Hal itu, karena bakal calon dianggap tidak menghargai dan menyepelekan Partai Nasdem.
“Resikonya tidak mendapatkan rekom. Karena dianggap tidak mementingkan kita, padahal sudah kita siapkan gelaran ini, selama dua hari dan ini berbiaya loh tidak gratis,” kata Furtasan kepada media, Rabu (15/5/2024) lalu.
Menurut Furtasan, para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sejatinya hanya tinggal datang saja dan menyampaikan gagasan.
“Alasanya apa dia tidak datang, saya gak paham. Tapi kita sudah sepakat dari awal bahwa semua yang melamar yang mendaftar harus datang,” tambahnya.
Menurut Furtasan, Nasdem sangat transparan dan terbuka, bahkan teman-teman mediapun bisa melihatnya secara langsung, ketika para bakal calon menyampaikan ide dan gagasannya, untuk membangun daerah yang dipimpinnya kelak.
Pasalnya, hal itu akan menjadi penilaian kemampuan para bakal calon, dari segi mental, public peaking, gesture, dan gagasan.
“Kita juga bisa melihat kemampuan masing-masing. tujuannya adalah secara gesture, publik speaking, dan secara mental pemimpin harus kuat,” katanya.
Furtasan menjelaskan, beberpaa para bakal calon yang memberikan pemaparan dan visi misi diantaranya, Maesyal Raayid, Intan Nurul Hikmah, Cris Indra Wijaya, Didi, dan Komarudin. Sementara Mad Romli tidak hadir, serta tidak diketahui apa alasannya pergi dari acara.
Kata Furtasan, hasil dari pemaparan dan penyampaian visi misi serta ide dan gagasan, akan dikompilasi dan disampaikan kepada DPP.
Katanya, dalam waktu durasi 17 hari dari Rabu (15/5/2024) akan menjadi hasil survei sebagai pertimbangan, diantaranya popularitas dan elektabilitas akan menjadi pertimbangan utama bagi DPP Nasdem.
“Semua keputusan soal calon ini rekomendasi adanya di pusat. Kita hanya memproses memberikan rekomendasi. Cuma nanti kita kasih bintang, calon-calon yang memberikan pemaparan dan memiliki elektabilitas serta popularitas yang tinggi, siapa yang kira-kira bintang 1, bintang 2. Tentunya itu untuk mempermudah DPP, ” katanya.
(bas/red)