
Bangunan RSUD Tigaraksa di Kabupaten Tangerang. (Foto: Ist)
TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas merupakan hak mendasar yang harus tersedia bagi semua individu.
Namun, muncul permasalahan baru yang memprihatinkan terkait belum optimalnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tigaraksa.
Meskipun staf medis telah berupaya keras, rumah sakit ini menghadapi tantangan karena kurangnya tenaga kesehatan profesional, sehingga pelayanan pasien kurang optimal.
Kekurangan tenaga medis di RSUD Tigaraksa berdampak buruk terhadap kualitas dan efisiensi terhadap layanan kesehatan secara keseluruhan.
Meski sudah beroperasi sejak di resmikannya pada 18 Desember 2023 lalu, rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Tangerang itu hanya sebatas pelayanan rawat jalan.
Plt Direktur Utama RSUD Tigaraksa, Muhammad Faridzi Fikri, mengatakan sampai saat ini pelayanan terhadap pasien di rumah sakit tersebut baru sebatas rawat jalan.
Faridzi mengatakan sedangkan untuk pelayanan rawat inap di rumah sakit tersebut belum bisa dilakukan, karena masih kurangnya jumlah tenaga medis.
“Rumah sakit (RSUD Tigaraksa) baru melayani pasien rawat jalan saja, kalau rawat inap belum, karena jumlah SDM masih kurang,” kata Faridzi, Selasa 4 Juni 2024.
Kendati sudah beroperasi sekitar 6 bulan, akses layanan rumah sakit tipe c itu belum mendukung kemampuan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat secara efektif, karena masalah kekurangan sumber daya manusia.
Namun menurut Faridzi, belum memadainya jumlah tenaga medis di RSUD Tigaraksa karena daerah sudah tidak lagi menerima pegawai honorer, termasuk di bidang kesehatan seperti di rumah sakit negeri.
Untuk mendorong layanan kesehatan yang efisien dan efektif di RSUD Tigaraksa, Faridzi mengatakan telah mengambil langkah untuk mengatasi persoalan tersebut.
Saat ini, petugas untuk pelayanan rawat jalan di setiap poliklinik yang ada berasal dari perbantukan tenaga kesehatan dari tiap-tiap puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang, juga dari pemutasian luar dearah.
“Jadi petugas yang ada sekarang itu mereka BKO dari puskesmas-puskesmas. Tapi ada juga yang sudah mutasi dari luar daerah kesini (RSUD Tigaraksa),” ujar Faridzi.
Dalam keterangannya, dia menyebut RSUD Tigaraksa membutuhkan sebanyak 300 tenaga kesehatan. Itu ia katakan agar pelayanan rumah sakit bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya melalui Pemerintah Kabupaten Tangerang melibatkan perekrutan tenaga medis, melalui calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan CASN 2024, yang nantinya akan ditugaskan di RSUD Tigaraksa.
“Kita sudah open rekrutmen kemungkinan akhir tahun ini pelayanan di RSUD Tigaraksa baru bisa berjalan normal,” pungkasnya.
(bas/red)