SMP Katolik Fioretti Tigaraksa Bantah Siswanya Duel Pakai Pisau

Pintu masuk menuju SMP Katolik Fioretti di Tigaraksa. (Foto: Ist)

TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – Pihak SMP Katolik Fioretti di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mengeluarkan pernyataan terkait perkelahian yang melibatkan dua siswa di sekolah tersebut beberapa waktu yang lalu.

Perkelahian yang terjadi itu di luar lingkungan sekolah, menurut pihak sekolah Fioretti, tidak melibatkan benda tajam seperti pisau yang dikabarkan sebelumnya.

Dalam pernyataan resmi, pihak SMP Katolik Fioretti menyatakan bahwa perkelahian antara dua siswa terjadi di luar area sekolah dan tidak ada bukti yang menunjukkan penggunaan benda tajam seperti pisau.

Kepala Sekolah SMP Katolik Fioretti, Sr. Agnes Saragih, mengatakan dua siswa yang terlibat perkelahian tersebut berawal dari salah paham dan saling ejek.

“Awalnya hanya saling ejek. Dan perkelahian keduanya itu sebenarnya di luar sekolah dan di luar waktu belajar sekolah selepas pulang,” kata Suster Agnes Saragih kepada wartawan, Selasa, (6/8/2024).

Suster Agnes menceritakan, awalnya dua siswa yang berbeda kelas tersebut saling ejek di media sosial. Salah satu siswa, katanya, tak terima yang kemudian terjadi perkelahian selepas pulang sekolah.

“Mereka awalnya saling ejek di medsos, lalu dua siswa ini berkelahi di luar sekolah. Karena salah satunya menghindari perkelahian akhirnya siswa itu lari ke dalam sekolah bermaksud meminta perlindungan,” ujarnya.

“Salah satunya membawa benda yang dapat melukai. Tapi itu saya tekankan benda tersebut bukanlah pisau tapi benda yang bisa melukai,” sambung Agnes.

Ia menyatakan bahwa setelah kejadian tersebut pihak sekolah langsung memediasi dua siswa tersebut dengan orang tua mereka masing-masing.

Korban yang alami luka, lanjut Agnes, langsung diberikan penanganan yang di fasilitasi oleh sekolah. Agnes mengatakan, bahwa luka korban hanya mendapat 6 jahitan bukan 14 jahitan.

“Kalau dikatakan 14 jahitan itu tidak benar, siswa (korban) hanya mendapat 6 jahitan. Dan itu semua ditanggung sekolah artinya sekolah tidak lepas tanggungjawab. Itu tidak karena luka pisau ya, tapi benda yang bisa melukai,” pungkasnya.

Pihak sekolah menekankan bahwa keamanan dan keselamatan siswa adalah prioritas utama dan mereka terus berupaya untuk menjaga lingkungan sekolah tetap aman dan nyaman bagi semua.

Pihak sekolah juga menghimbau para orang tua untuk terus memantau dan mendukung anak-anak mereka dalam menjaga perilaku yang sehat dan positif.

Mereka juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan sekolah. Mereka juga akan terus berupaya untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Dengan demikian, pihak SMP Katolik Fioretti Tigaraksa berharap dapat menjaga keamanan dan keselamatan siswa, serta memastikan bahwa lingkungan sekolah tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua.

(bas/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *