
Pasangan Bakal Calon Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni bersama Raden Achmad Dimyati Natakusuma melambaikan tangan kepada pendukungnya dari mobil elf saat menuju kantor KPU Banten. (foto:istimewa)
KOTA SERANG, KLIKBANTEN.ID – Naik mobil elf, pasangan Bakal Calon Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni dan Raden Achmad Dimyati Natakusuma resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Kamis (29/08/2024).
Menurut Ucu Nur Arief Jauhar biasa di panggil Kang Ucu, Relawan Pendukung Andra Soni-Dimyati bahwa pendaftaran adalah momen resmi pertama calon kepala daerah muncul di publik. Sehingga menurutnya setiap calon berpikir keras untuk mendapatkan citra yang diinginkan masyarakat. Sementara itu, Andra Soni bersama Dimyati Natakusuma memilih naik mobil elf sebagai simbol kebersahajaan.
“Karena elf bagi masyarakat Banten Selatan dan beberapa tempat lainnya, merupakan satu-satunya angkutan umum. Angkutan yang seringkali kurang manusiawi. Panas, berjejalan, bawanya ugal-ugalan dan tak jarang penumpang naik hingga di atas mobil. Mugia saat jadi Gubernur Banten, memperbaiki moda transportasi umum jadi fokus bang Andra,” ujar Kang Ucu.
Sementara itu, Usai mendaftar, Andra Soni Raden Achmad Dimyati Natakusuma yang didukung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), PKS, PAN, Demokrat, Garuda, PKB, Nasdem, PPP dan PSI ini kembali menuju di Rumah Aspirasi mendiang Desmond J Mahesa, Ciwaru, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang.
Di Rumah Aspirasi tersebut, dalam acara pesta rakyat Andra Soni melakukan orasi dihadapan ribuan pendukung terkait program dan komitmennya terhadap masyarakat banten.
“Kami percaya bahwa pembangunan tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga harus memperkokoh iman dan ideologi, sehingga Banten dapat menjadi wilayah yang kuat secara spiritual dan ideologis,” ujar Andra Soni.
Menurutnya, selain infrastuktur, kunci utama untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten adalah kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Dimana, ketimpangan dalam akses pendidikan, layanan kesehatan serta tingginya tingkat pengangguran menjadi sorotannya.
“Perlunya distribusi pendidikan yang merata ke seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil seperti Lebak dan Pandeglang,” ujarnya..
Andra menilai, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan serta konektivitas sangat penting untuk mengurangi ketergantungan masyarakat desa pada kota besar. “Kita harus memastikan bahwa layanan kesehatan tersedia secara adil dan merata,” imbuhnya.(zal)