
Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Nurhadi. (Foto: Dok/KlikBanten.id)
TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Nurhadi meminta Pemkot Tangerang melalui dinas terkait untuk memitigasi potensi banjir.
Itu mengingat curah hujan yang tinggi beberapa hari kemarin, menyebabkan banjir di sejumlah titik.
“Mitigasi perlu dilakukan mengingat curah hujan yang tak menentu beberapa hari belakangan ini yang menyebabkan banjir di sejumlah titik,” ujar Nurhadi kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).
Menurut Nurhadi ada beberapa langkah mitigasi yang perlu diterapkan di wilayah Kota Tangerang. salah satunya dengan menggalakkan pembuatan sumur resapan di lingkungan warga.
“Ini sebenarnya dimulai dari kesadaran kita sebagai masyarakat. Aparat di tingkat bawah, mulai dari RT, RW, Lurah dan Camat juga harus aktif memberikan edukasi ke masyarakat bagaimana langkah-langkah mitigasi dari diri sendiri terlebih dahulu. Seperti misalnya membuat sumur resapan di rumah masing.masing,” ucapnya lagi.
Politisi Partai Gerindra ini juga mengajak masyarakat untuk menanam pohon sebagai salah satu upaya mengurangi potensi banjir.
“Tanaman atau pohon itu kan menyerap air, sehingga bisa mengurangi potensi terjadinya banjir,” ujarnya.
Lebih jauh Nurhadi juga meminta Pemkot Tangerang melalui dinas terkait untuk menggalakkan normalisasi saluran air dan dranase secara massif. Sebab, normalisasi saluran air dan drainase ini diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya banjir.
“Saya kira ini perlu kesadaran semua pihak ya dalam mengatasi persoalan banjir. Masyarakat juga harus menjaga, jangan buang sampah sembarangan seperti di sungai atau saluran air dan drainase. Semua di awali dari kesadaran bersama,” imbuhnya.
Diketahui, Pemkot Tangerang terus berkomitmen meningkatkan mitigasi bencana khususnya di tengah curah hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya, Pemkot Tangerang terus melakukan monitoring perkembangan Tinggi Muka Air (TMA) di sejumlah sungai atau aliran kali di Kota Tangerang.
Kepala Bidang Perencanaan Teknis Kebinamargaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Rusydi menuturkan, Pemkot Tangerang terus memberikan laporan informasi Tinggi Muka Air sungai dan kali secara real-time dan berkala.
Hal ini dilakukan untuk memberi peringatan dini mengenai potensi banjir khususnya di sejumlah wilayah rawan banjir akibat luapan sungai atau aliran kali seperti yang bisa terjadi di bantaran Kali Ledug, Periuk dan Kali Angke di wilayah timur.
“Kami terus memantau perkembangan tinggi muka air di sejumlah wilayah, sampai sore ini sebagian besar terpantau normal, tinggal di Kali Ledug, Bulakan dan Alamanda yang masih terpantau kondisinya siaga. Namun, kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan upaya mitigasi apalagi hujan deras, kemungkinan besar masih akan melanda sejumlah wilayah,” ujar Rusydi, Rabu (13/8/2025).
Berikut informasi perkembangan Tinggi Muka Air berdasarkan SIPANTAU (Sistem Pemantauan Tinggi Air Sungai), di antaranya:
1. Kali Ledug: 1,79 meter (Siaga)
2. Bulakan: 2 meter (Siaga)
3. Mutiara Pluit: Normal
4. Alamanda: 2,72 meter (Awas)
5. Magnolia Jatake: 0,63 meter (Normal)
6. Kali Sabi: Normal
7. Galeong: 0,24 meter (Normal)
8. Taman Cibodas: Normal
9. Nusa Jaya Karawaci: 1 meter (Normal)
10. Panunggangan Barat: 0,78 meter (Normal)
11. Cipulir Estate: 0,37 meter (Normal)
12. Pintur Air 3 Paninggilan: 0,16 meter (Normal)
13. Puri Kartika: 0,6 meter (Normal)
14. Duren Villa: 2,2 meter (Normal)
15. Pinang Griya: 1,4 meter (Normal)
16. Perum Karang Tengah: 0,89 meter (Normal)
17. Komplek DDN: Normal
18. Jembatan Polor: 3,26 meter (Siaga)
(put/red)