KAHMI Foundation Gelar Program Makan Sehat untuk Anak Yatim di SDN 05 Karawaci

Sekretaris Jenderal KAHMI Foundation, Adang Mulyana saat berbicara di sebuah acara. (Foto: Istimewa)

TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – KAHMI Foundation kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan anak-anak yatim melalui kegiatan sosial. Kali ini, program bertajuk makan sehat anak yatim digelar di SDN 05 Karawaci, Tangerang, Banten beberapa hari lalu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian santunan dan edukasi gizi yang dirancang khusus untuk anak-anak yatim, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan generasi muda.

Sekretaris Jenderal KAHMI Foundation, Adang Mulyana menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah awal dari agenda kerja jangka panjang yang akan diterapkan di berbagai sekolah.

“Kami melakukan sosialisasi Makan Sehat Anak Yatim di Karawaci sebagai wujud nyata dari program kerja kami. Ini akan menjadi model yang kami bawa ke sekolah-sekolah lain di berbagai wilayah,” ungkap Adang, Minggu (17/8/2025).

Adang yang merupakan salah satu pendiri KAHMI Foundation menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah terkait gizi anak, namun difokuskan untuk anak-anak yatim yang sering kali luput dari perhatian khusus dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi harian.

“Program ini sejalan dengan kampanye Makan Sehat Bergizi dari pemerintah, namun kami dedikasikan khusus bagi anak-anak yatim agar mereka juga bisa tumbuh sehat dan kuat seperti anak-anak lainnya,” tambahnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Irfan Gani, Ketua Dewan Penasehat KAHMI Foundation, yang secara simbolis menyerahkan paket nasi box berisi menu empat sehat lima sempurna beserta amplop santunan kepada para siswa yatim.

Momen ini berlangsung hangat dan penuh kebahagiaan, terlihat dari antusiasme anak-anak yang menerima bantuan dengan senyum ceria.

Sebagai penutup acara, perwakilan pihak sekolah, Ibu Yessi Husrina, menyampaikan apresiasinya kepada KAHMI Foundation atas kepedulian yang ditunjukkan terhadap siswanya.

Program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara organisasi masyarakat dan institusi pendidikan bisa menjadi solusi konkret dalam mengatasi persoalan gizi dan kesejahteraan anak-anak yatim.

(bas/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *