
Pegawai UNRWA di sekolah yang dikelola UNRWA yang menampung pengungsi di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tengah setelah menjadi sasaran pendudukan. (Gambar AFP)
GAZA – Badan Pengungsi dan Pekerjaan PBB (UNRWA) memperkirakan setidaknya 273 pengungsi internal (IDP) yang berlindung di kamp penampungan UNRWA telah terbunuh dan setidaknya 966 lainnya terluka sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh UNRWA menyatakan bahwa 126 serangan yang berdampak pada fasilitas UNRWA telah dilaporkan sejak awal agresi Israel di Gaza, dengan beberapa fasilitas diserang berkali-kali.
Setidaknya 33 instalasi UNRWA terkena dampak langsung dan 57 instalasi berbeda mengalami kerusakan tambahan. UNRWA juga telah menerima laporan tentang penggunaan fasilitasnya oleh militer Israel setidaknya lima kali.
UNRWA menyebutkan 273 petugas kesehatan menangani total 11.388 pasien. Secara total, 132 pekerja UNRWA telah terbunuh sejak 7 Oktober, kata UNRWA, dikutip dari kantor berita Palestina WAFA, Jumat (8/12/2023).
Ia menambahkan bahwa diperkirakan ada 50.000 wanita hamil di Gaza, dan lebih dari 180 orang melahirkan setiap hari. Sebanyak 313 kasus kehamilan pasca melahirkan dan risiko tinggi ditangani di puskesmas pada 4 Desember.
Selain itu, perawatan pasca melahirkan terus dilakukan di tempat penampungan, dengan 1.356 kasus ditangani sejak 7 Oktober.
Pada tanggal 5 Desember, hampir 1,2 juta pengungsi internal (IDP) berlindung di 155 instalasi UNRWA di lima gubernuran Jalur Gaza, termasuk di Utara dan Kota Gaza.
Jumlah rata-rata pengungsi di tempat penampungan UNRWA adalah 10.700, lebih dari empat kali lipat kapasitasnya.
UNRWA mengatakan pihaknya masih memverifikasi jumlah korban yang disebabkan oleh insiden yang berdampak pada fasilitasnya, dan mencatat bahwa angka-angka ini tidak termasuk beberapa korban yang dilaporkan dimana jumlah korban luka tidak dapat ditentukan. (wfa/red)