
Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus. (Foto: Anadolu Agency)
ANKARA – Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus menyampaikan belasungkawa kepada rekannya dari Iran atas serangan bom dalam sebuah upacara peringatan kematian Komandan Jenderal Qassem Soleimani di kota Kerman, Rabu (3/1/2024).
Numan Kurtulmus, yang berbicara dengan Mohammad Bagher Ghalibaf melalui telepon, mengatakan di X bahwa dia menyampaikan belasungkawa kami atas serangan teroris di Provinsi Kerman.
“Kami menekankan bahwa Turki telah berjuang melawan terorisme selama bertahun-tahun dan negara-negara di kawasan harus memahami realitas terorisme dengan cara terbaik dan mengembangkan kerja sama yang tulus melawan terorisme,” katanya, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (4/1/2024).
“Kami juga menggarisbawahi bahwa negara-negara Muslim harus lebih meningkatkan dan memperkuat dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina di segala bidang,” imbuhnya.
Setidaknya dua ledakan dahsyat melanda kota Kerman di tenggara pada hari Rabu (3/1/2024), di sekitar pemakaman tempat mantan komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani dimakamkan.
Ribuan orang berkumpul di sana untuk memperingati empat tahun kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad pada Januari 2020.
Revisi jumlah korban
Diketahui, jumlah korban tewas akibat dua pemboman yang terjadi di kota Kerman di Iran tenggara telah direvisi menjadi 84 orang dan 284 lainnya terluka.
Berbicara kepada awak media saat berkunjung ke Kerman, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan berdasarkan evaluasi forensik, hingga saat ini total 84 orang dinyatakan meninggal.
“Banyak orang yang terluka masih dalam kondisi kritis, ia menambahkan, hal ini mungkin akan menambah jumlah korban tewas,” katanya.
Sebanyak 220 orang yang terluka telah dirawat di berbagai rumah sakit di provinsi pegunungan tersebut, kata menteri tersebut, seraya menambahkan bahwa situasinya telah kembali normal.
Setidaknya dua ledakan dahsyat melanda kota Kerman pada hari Rabu, di sekitar pemakaman tempat mantan komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani dimakamkan.
Ribuan orang berkumpul di sana untuk memperingati empat tahun kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad pada Januari 2020.
Penyebab ledakan masih diselidiki pihak keamanan. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Iran pasca-1979.
Pada hari Rabu kemarin, para pejabat menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 103 orang dan jumlah korban luka sebanyak 140 orang.
Kepala Organisasi Darurat Medis di Kerman, Sayyed Mohammad Saberi, berbicara kepada TV pemerintah pada hari Kamis, mengkonfirmasi revisi jumlah korban tewas dari 103 menjadi 84.
Dia mengatakan banyak jenazah yang cacat akibat pemboman dahsyat, yang menyebabkan ketidakakuratan dalam penghitungan korban jiwa, yang kemudian direvisi oleh para ahli forensik.
Berbicara di sebuah acara di Teheran pada hari Rabu, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan para pelaku “tindakan pengecut” tersebut akan “segera diidentifikasi dan dihukum” oleh lembaga keamanan dan penegak hukum negara tersebut.
Dia juga mengecam AS dan Israel atas kejahatan mereka dan mengatakan mereka akan membayar akibatnya, tanpa secara langsung menuduh mereka. (ada/red)