
Rumah Sakit Kamal Adwan pasca serangan Israel di Gaza (Foto: Anadolu Agency)
DUBAI – Uni Emirat Arab (UEA) menjanjikan 10 juta dollar atau sekira Rp.156 miliar untuk sektor kesehatan yang lemah di Jalur Gaza di tengah kondisi sulit yang dihadapi oleh daerah kantong Palestina yang terkepung.
“Inisiatif Global Mohammed bin Rashid Al Maktoum (MBRGI) menjanjikan kontribusi sekitar AED 37 juta (US $10 juta) untuk mendukung sektor kesehatan di Gaza,” demikian laporan Kantor Berita Emirates (WAM), Rabu (18/1/2024).
Dilansir Anadolu Agency, dana ini bertujuan untuk menyediakan pasokan medis penting bagi masyarakat di Gaza, terutama anak-anak yang terkena dampak parah dari kondisi mengerikan yang kini terjadi di Gaza.
“Janji tersebut muncul sebagai bagian dari Letter of Intent yang ditandatangani antara MBRGI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang bertujuan untuk mendukung upaya kemanusiaan dan memberikan respons layanan kesehatan darurat yang menyelamatkan jiwa di Jalur Gaza,” tambah kantor berita tersebut.
Penandatanganan tersebut dilakukan di sela-sela keikutsertaan MBRGI dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, katanya.
Sistem kesehatan di Jalur Gaza mengalami keruntuhan parah akibat perang Israel yang sedang berlangsung dan penargetan rumah sakit serta staf medis.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 24.448 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 61.504 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Menurut PBB, 85% penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur. (aag/red)