Soal Rekom PDIP, Hendri Zein: Sachrudin-Maryono Masih Samar

Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Banten Hendri Zein. (Foto: Dok/FB)

TANGERANG, KLIKBANTEN – Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Banten Hendri Zein menyebut wacana pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Tangerang, Sachrudin-Maryono Hasan masih belum final.

Pernyataan tersebut disampaikan Hendri Zein menyusul klaim yang disampaikan Maryono Hasan sebelumnya yang menyatakan telah mengantongi rekomendasi dari PDIP untuk maju sebagai bakal calon wakil walikota Tangerang, mendampingi Sachrudin.

“Kalau rekom secara tertulis belum. Tapi kalau dia (Maryono,red) dipanggil DPD Banten sudah. Untuk dilakukan tindak lanjut atas proses penjaringan sebelumnya. Jadi kita masih menunggu pleno dewan pimpinan pusat, tunggu satu-dua hari ini,” ujar Hendri Zein kepada wartawan, Kamis (1/8/2024).

Dijelaskannya, saat ini PDIP masih melakukan proses pendalaman terkait bakal calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada serentak 2024. Baik calon gubernur, bupati maupun walikota.

Terkhusus di Pilkada Kota Tangerang, lanjut Hendri, tak hanya nama Maryono Hasan saja yang masuk dalam proses pendalaman di internal PDIP melainkan ada pula Andri S Permana dan Suparmi.

“Kalau (kandidat yang diusung,red) dari internal PDIP kan masih ada nama Andri dan Suparmi. Jadi (Maryono,red) belum pasti, masih samar” ucapnya.

Meski demikian, mantan Ketua DPC PDIP Kota Tangerang tersebut memastikan bahwa PDIP dan Golkar sudah bersepakat untuk berkoalisi dalam Pilkada Kota Tangerang 27 November 2024 mendatang.

“Jadi gini. Ada kesepakatan koalisi bersama antara PDIP dan Golkar di tingkat pusat. Jadi dari atas sampai bawah itu harus sama. Gak bisa misalnya di pusat PDIP dengan ini tapi bawah beda, karena nanti nggak nyambung,” tambahnya.

Penolakan dari Kader PDIP

Lebih jauh Hendri juga mengomentari terkait beredarnya kabar bahwa sejumlah kader di DPC PDIP Kota Tangerang menolak bakal calon yang berasal dari luar partai.

Menurutnya, riak-riak penolakan yang dilakukan oleh kader PDIP tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, PDIP merupakan partai yang terbuka dalam menampung aspirasi dari para kader.

“Hal yang wajar lah. Itu kan bagian dari aspirasi. Kan saat ini masih berproses juga soal siapa yang akan direkomendasikan partai. Tapi, nanti kalau partai sudah membuat keputusan, ya mau tidak mau kader harus patuh dan tunduk atas apa yang sudah menjadi keputusan DPP partai,” imbuhnya.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *