
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang Memed Chumaidi. (Foto: Ist)
TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – Memed Chumaidi, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), memberikan analisis mendalam mengenai situasi politik yang dihadapi oleh salah satu bakal calon Bupati Tangerang, Mad Romli.
Menurutnya, Mad Romli saat ini terbelenggu oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang berdampak pada ketidakmampuannya untuk mendapatkan rekomendasi dari partai-partai politik.
“Ada dinamika Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang membelenggu proses pencalonan Mad Romli,” kata Memed Chumaidi, Rabu (14/8/2024).
Dalam pernyataannya, Memed Chumaidi mengungkapkan bahwa KIM, yang merupakan koalisi sejumlah partai politik, telah menciptakan dinamika yang kompleks bagi para bakal calon. Terutama untuk Mad Romli sendiri yang merupakan bakal calon Bupati Tangerang.
Padahal menurut Memed, pendaftaran untuk bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang sudah semakin dekat, yaitu pada 27 hingga 29 Agustus mendatang.
Akan tetapi, Partai Golkar hinga kini belum juga mengumumkan secara pasti rekomendasi tersebut tertuju kepada siapa. Meskipun demikian, dalam surat tugas Golkar sebelumnya telah diberikan kepada Mad Romli, Maesyal Rasyid, dan Intan Nurul Hikmah.
“Apakah Mad Romli, Maesyal Raysid, dan Intan Nurul Hikmah. Rekom tersebut sampai saat ini belum diketahui, akan diberikan kepada siapa,” tukas Memed.
Menurutnya, Kabupaten Tangerang saat ini mengalami defisit legitimasi untuk seorang Mad Romli. Hal ini lantaran diduga karena mundurnya ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Selain itu kata Memed, adanya ikatan belenggu KIM yang linier dari pusat ke daerah. Khusunya Kabupaten Tangerang, yang dianggap menjadi hambatan untuk Mad Romli maju sebagai calon Bupati.
“Jadi, alasan ini maka potensi Mad Romli rentan diganggu di internal partai Golkar sendiri,” ujarnya.
Memed juga mengatakan, bahwa Mad Romli dalam hal ini harus berhitung ulang apabila Golkar tidak merekomendasikan dirinya.
Karena masih memiliki waktu, untuk menggaet partai tersisa agar dirinya bisa dicalonkan. Diantaranya, PDIP, Demokrat, dan PPP.
“Ketika belum ada kepastian dari Golkar. Maka harus mengusahakan kepastian dari tiga partai lainnya, yaitu PDI-P, PPP dan Demokrat,” katanya.
Kendati begitu, dinamika politik hari ini masih berjalan, apakah partai politik lain yang berafiliasi ke KIM akan linear dengan keputusan di Provinsi Banten.
“Kita tunggu sampai 27 hingga 29 Agustus 2024 besok,” pungkasnya.
(bas/red)