Wakil Ketua DPRD Prihatin Kekerasan Terhadap Jurnalis, Minta Kapolres Berikan Atensi

Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo. (Foto: Dok/Ist)

TANGERANG, KLIKBANTEN.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo mengaku prihatin atas tindak kekerasan yang dialami seorang wartawan di Kota Tangerang saat melakukan tugas jurnalistiknya melakukan liputan. Wartawan tersebut dipukul oleh oknum anggota jaringan relawan Kobam.

Menurut Arief, media atau wartawan sebagai pilar demokrasi hendaknya mendapatkan apresiasi, perlindungan dan penghormatan oleh semua pihak bukan justru menjadi korban tindak kekerasan.

‎”Atas peristiwa ini, saya kira ini perlu menjadi perhatian kita semua, bahwa rasanya kualitas tingkat demokrasi di Kota Tangerang sulit untuk kita tingkatkan kembangkan bersama, kalau kita semua tidak memiliki mindset bahwa demokrasi akan tegak ketika salah satu pilarnya yaitu Pers tidak kita berikan perlindungan, penghargaan dan penghormatan saat mereka sedang menjalankan tugasnya,” papar Arief.

‎Tindak kekerasan terhadap wartawan/jurnalis kerap terjadi, menurutnya ini perlu menjadi bahan evaluasi bersama. Karena, di acara resmi, wartawan dan media resmi tapi menjadi korban tindak kekerasan.

‎”Ya ini perlu menjadi bahan evaluasi kita bersama. Rasanya kita perlu memastikan kembali, bahwa rasa aman itu harus hadir bahkan bukan hanya untuk rekan media saja tapi untuk seluruh warga masyarakat Kota Tangerang,” tekan dia di gedung DPRD, Rabu (4/6/2025).

‎”Dengan cara apa? Bahwa segenap tindak kekerasan, premanisme itu bukan hanya kita berantas tapi juga kita analisa akar permasalahan, kita lakukan pendekatan, program aksi bersama untuk mencegah aksi premanisme kekerasan ini sampai akar masalahnya,” lanjut Arief.

‎Ia bilang, dengan cara berbasis kinerja seperti itu maka diharapkan kedepan, sehingga dalam jangka panjang tidak lagi mempunyai akar masalah yang sama.

‎Peristiwa tindak kekerasan yang dialami wartawan dan telah dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota, Arief mendorong bahwa hal ini untuk menjadi atensi pimpinan (Kapolres).

‎”Saya kira Pak Kapolres telah meninggalkan legasi warisan yang luar biasa yah di Kota Tangerang selama kepemimpinan beliau di Kota Tangerang,” ucap politisi PKS ini.

‎”Ini momen terakhir nih sebelum beliau menduduki posisi dan tempat yang baru, saya kira layak menjadi atensi beliau. Jangan sampai nanti masa akhir beliau bertugas di Kota Tangerang ada satu kasus yang menurut saya ini bukan kasus biasa ini kasus serius, karena menimpa awak media, itu luput dari penegakan hukum,” paparnya.

‎Oleh karena itu ia mendorong Kapolres Metro Tangerang Kota untuk bisa memberikan atensi sebelum Kapolres pindah, kasus kekerasan wartawan tersebut dapat terselesaikan.

‎”Ia dong tindak tegas. ini kan wartawan sedang bertugas, lalu dipukul. Apa maksudnya itu? Ini kasus serius,” tegas Arief mengakhiri.

Sebelumnya, Hafidz Alfikar (30) wartawan asal tangerangpedia mendapatkan tindak kekerasan oleh seorang laki-laki oknum dari anggota jaringan Kobam saat melakukan peliputan final lomba Perahu Naga acara Peh Cun 2025, di bantaran sungai Cisadane, Minggu (01/06) petang. Atas kejadian ini ia pun melaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota.

(put/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *